PROSEDUR UNTUK MENANAM SAYURAN ORGANIK SECARA HIDROPONIK
Hidroponik adalah metode budidaya tanaman yang populer. Jadi, bagaimana cara budidaya sayuran organik dengan hidroponik?

Ternyata, tanaman hidroponik dapat dibudidaya secara organik. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang budidaya sayuran hidroponik organik, simak penjelasan di bawah ini.
Bagaimana Menanam Sayuran Hidroponik Tanpa Bahan Kimia?
Anda dapat mulai menanam sayuran hidroponik organik dengan mengikuti langkah-langkah berikut:
Memilih Sistem Tanam Anda
Untuk menanam sayuran organik secara hidroponik, langkah pertama adalah memilih sistem tanam. Ada tiga pilihan yakni : kultur air, kultur agregat, atau teknik film nutrisi (NFT).
Sebagai sistem yang paling tua, sistem kultur air menanam tanaman dalam media air, sehingga sangat cocok untuk tanaman seperti bayam, kangkung, dan sayuran daun lainnya.
Adapun sistem kultur agregat lebih menekankan pengunaan media selain tanah seperti batu kerikil, batu bata, atau pecahan genteng buat menanam tanaman. Sesudah tanaman dan media ditaruh dalam pot kecil atau botol bekas, larutan nutrisi akan disiramkan secara teratur.
Sistem hidroponik paling canggih menggunakan NFT, membedakannya dari sistem lainnya. Untuk menerapkan sistem ini, selokan dibuat dari lempengan besi tipis dan digunakan untuk menanam tanaman. Setelah itu, nutrisi dan air akan diberikan kepada tanaman.
Menanam benih
Saat sayuran disemai, terutama sayuran daun seperti bayam dan sawi, perlu disemai terlebih dahulu sebelum dipindahkan ke media hidroponik selama dua hingga tiga minggu. Setelah disemai, perlu dilakukan seleksi untuk memastikan bahwa tanaman yang akan dipindahkan sehat dan tidak sakit.
Sangat disarankan agar pemindahan tanaman dilakukan pada sore hari agar tanaman dapat beradaptasi pada pagi harinya.
Melakukan perawatan
Untuk memastikan bahwa tanaman dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, hal terpenting yang perlu dilakukan saat mengembangkan sistem hidroponik organik adalah memberikan perawatan yang sama seperti yang dilakukan untuk tanaman biasa, yaitu pengairan dan pemupukan.
Sebab budidaya dilakukan melalui metode organik, maka sangat disarankan untuk memakai pupuk organik agar bisa yang ramah lingkungan.
Selain itu, ada tindakan perawatan tambahan, yaitu perempelan, yang berarti memotong daun yang sudah tua dan kekuningan, untuk mempermudah tanaman berbuah dan menjaga lingkungan bersih.
Hama tanaman dapat mengganggu pada saat fase pertumbuhan dan perkembangan tanaman, jadi budidaya tanaman pasti tidak akan bebas dari serangan hama.
Sangat tidak disarankan untuk memakai pestisida kimia dalam teknik budidaya tanaman organik. Yang disarankan untuk digunakan adalah campuran hasil fermentasi kacang babi (Tephrosiavogelii), diberikan setiap 3-4 minggu sekali.
Saat semua prosedur di atas selesai, sayuran hidroponik organik dapat dipanen.
Tags:
PERTANIAN