KEBANGKITAN YESUS, MITOS ATAU FAKTA
Salah satu keyakinan paling penting dalam iman kekristenan adalah kebangkitan Yesus Kristus, yang merupakan dasar dari semua ajaran kekristenan.
Salah satu keyakinan paling penting dalam iman kekristenan adalah kebangkitan Yesus Kristus, yang merupakan dasar dari semua ajaran kekristenan. Orang-orang yang beragama Nasrani benar-benar percaya bahwa Yesus bangkit lagi di hari ketiga setelah ia digantung di salib.
Banyak ayat dalam bible menceritakan tentang kematian dan kebangkitan yesus. Umat nasrani merayakan peristiwa kebangkitan ini sebagai perayaan paskah.
Paskah dilaksanakan tiga hari sesudah Yesus Kristus mati di atas tiang salib. Artinya, hari kebangkitan Yesus berarti memiliki kehidupan abadi. Perayaan Paskah diadakan setiap bulan April. Ini dimulai pada hari Minggu pertama setelah bulan purnama, atau pada titik bulan semi.
Ada perbedaan antara kitab suci Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru mengenai cara perayaan Paskah dilakukan.
Banyak ayat dalam bible menceritakan tentang kematian dan kebangkitan yesus. Umat nasrani merayakan peristiwa kebangkitan ini sebagai perayaan paskah.
Paskah dilaksanakan tiga hari sesudah Yesus Kristus mati di atas tiang salib. Artinya, hari kebangkitan Yesus berarti memiliki kehidupan abadi. Perayaan Paskah diadakan setiap bulan April. Ini dimulai pada hari Minggu pertama setelah bulan purnama, atau pada titik bulan semi.
Ada perbedaan antara kitab suci Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru mengenai cara perayaan Paskah dilakukan.
Salah satu dari banyak ajaran (azas) kekristenan yang paling penting adalah dari antara orang mati. Karena jika Yesus tidak bangkit dari antara orang mati, maka ajaran-ajaran lain dalam kekristenan tidak relevan.
Seluruh topik pengajaran kekristenan dan semua tindakan yang dilakukan oleh orang-orang Kristen didasarkan pada Kebangkitan Yesus.
Banyak orang percaya bahwa Yesus pernah hidup dan kemudian meninggal. Namun, beberapa orang mempertanyakan kembalinya. Pada awalnya, para murid Yesus juga tidak percaya ketika mereka mendengar tentang kebangkitan Yesus (Lukas 24:11). Namun, ketika mereka dan murid lain bertemu dengan Yesus beberapa kali, keraguan mereka hilang. Menurut 1 Korintus 15:6, lebih dari 500 orang melihat Yesus yang sudah dibangkitkan bahkan pada satu kesempatan.
Meskipun mereka dapat ditangkap dan dibunuh, para murid Yesus tetap berani menceritakan kebangkitan Yesus. Mereka bahkan memberi tahu orang-orang yang menghukum mati Yesus. (Kisah 4:1-3, 10, 19, 20; 5:27-32) Jika mereka sendiri tidak percaya bahwa Yesus memang dibangkitkan, apakah mereka berani melakukan semua itu? Faktanya, kekristenan memiliki pengaruh besar pada dunia pada masa itu dan sekarang karena kebangkitan Yesus.
Fakta bahwa Injil menceritakan tentang kematian dan kebangkitan Yesus benar-benar dapat dipercaya. Dengan mengikuti sejarahnya kita lebih yakin dan percaya bahwa peristiwa itu memang terjadi. Dan jika Anda tahu mengapa semua itu terjadi, Anda akan lebih percaya padanya.
Tacitus, yang terlahir tahun 55 M, menceritakan bahwa yesus menanggung penderitaan dibawah pemerintahan Tiberius yakni salah satu pejabat kepercayaan Romawi, Pontius Pilatus”.
Banyak orang percaya bahwa Yesus pernah hidup dan kemudian meninggal. Namun, beberapa orang mempertanyakan kembalinya. Pada awalnya, para murid Yesus juga tidak percaya ketika mereka mendengar tentang kebangkitan Yesus (Lukas 24:11). Namun, ketika mereka dan murid lain bertemu dengan Yesus beberapa kali, keraguan mereka hilang. Menurut 1 Korintus 15:6, lebih dari 500 orang melihat Yesus yang sudah dibangkitkan bahkan pada satu kesempatan.
Meskipun mereka dapat ditangkap dan dibunuh, para murid Yesus tetap berani menceritakan kebangkitan Yesus. Mereka bahkan memberi tahu orang-orang yang menghukum mati Yesus. (Kisah 4:1-3, 10, 19, 20; 5:27-32) Jika mereka sendiri tidak percaya bahwa Yesus memang dibangkitkan, apakah mereka berani melakukan semua itu? Faktanya, kekristenan memiliki pengaruh besar pada dunia pada masa itu dan sekarang karena kebangkitan Yesus.
Fakta bahwa Injil menceritakan tentang kematian dan kebangkitan Yesus benar-benar dapat dipercaya. Dengan mengikuti sejarahnya kita lebih yakin dan percaya bahwa peristiwa itu memang terjadi. Dan jika Anda tahu mengapa semua itu terjadi, Anda akan lebih percaya padanya.
Tacitus, yang terlahir tahun 55 M, menceritakan bahwa yesus menanggung penderitaan dibawah pemerintahan Tiberius yakni salah satu pejabat kepercayaan Romawi, Pontius Pilatus”.
Suetonius, sejarawan Yahudi pada abad pertama, dan Plinius Muda, gubernur Bitinia pada awal abad kedua, juga menyinggung kisah Yesus.
Untuk alasan apa Yesus tidak banyak diceritakan dalam literatur sejarah?
Kehidupan Yesus memiliki pengaruh yang besar. Jadi, bukankah seharusnya ada bukti tambahan tentang kehidupan Yesus selain dari Alkitab?
Untuk alasan apa Yesus tidak banyak diceritakan dalam literatur sejarah?
Kehidupan Yesus memiliki pengaruh yang besar. Jadi, bukankah seharusnya ada bukti tambahan tentang kehidupan Yesus selain dari Alkitab?
Karya tulis dari masa itu sangat sedikit yang masih dapat ditemukan di zaman sekarang. Selain itu, Yesus memiliki banyak musuh (1 Petrus 1:24, 25). Mereka tidak dapat mencatat kisah Yesus yang mendorong orang untuk percaya kepadanya.
Mengapa Yesus tidak menyatakan diri kepada semua orang, menurut Petrus, salah satu rasul yang mencatat tentang kebangkitan Yesus, "Allah membangkitkan Pribadi ini pada hari ketiga dan memperkenan dia untuk menyatakan diri, bukan kepada segenap umat, tetapi kepada saksi-saksi yang telah ditetapkan sebelumnya oleh Allah, kepada kami, yang makan dan minum bersamanya setelah kebangkitannya dari antara orang mati" (Kisah 10:40, 41).
Mengapa Yesus tidak menyatakan diri kepada semua orang, menurut Petrus, salah satu rasul yang mencatat tentang kebangkitan Yesus, "Allah membangkitkan Pribadi ini pada hari ketiga dan memperkenan dia untuk menyatakan diri, bukan kepada segenap umat, tetapi kepada saksi-saksi yang telah ditetapkan sebelumnya oleh Allah, kepada kami, yang makan dan minum bersamanya setelah kebangkitannya dari antara orang mati" (Kisah 10:40, 41).
Dalam Injil Matius, pasal 28 ayat 11-15 menceritakan bagaimana para musuh Yesus berencana untuk menyembunyikan berita tentang kebangkitannya.
Apakah ini menunjukkan bahwa Yesus ingin menjaga kebangkitannya tetap rahasia? tentu saja tidak. Petrus mengatakan, "Dia memerintahkan kami untuk memberitakan kepada orang-orang dan memberikan kesaksian yang saksama bahwa dialah Pribadi yang ditetapkan Allah untuk menghakimi yang hidup dan yang mati." Para orang Kristen sejati telah melakukan hal ini sejak lama dan terus melakukannya. — Kejadian 10:42
Kristen berpendapat bahwa Yesus Kristus adalah Allah. Untuk-Allah Kristus terutama dinyatakan dalam kebangkitan-Nya (Roma 1:4).
Jadi Akibatnya, iman Kristen selalu dikaitkan dengan kebangkitan, seperti yang dinyatakan dalam 1 Tesalonika 1:8-9. Kis. 17:30–31.
Bahkan iman kristiani didasarkan pada kebangkitan, menentukan validitasnya dengan mengatakan, "Jika Kristus tidak dibangkitkan, maka tidak ada gunanya." "Kepercayaan anda masih hidup di dalam dosa" (1 Korintus 15:17).
Kebangkitan Kristus sangat penting sehingga tanpanya, kebangkitan semua dibuat oleh orang-orang yang beragama Kristen sebagai ekspresi iman mereka tidak akan berhasil. Mereka "terus" Mereka selalu tetap dalam dosa karena murka Allah, kata 1 Korintus 15,12.
Ini menjadi salah satu pilar utama iman kristiani bukan hanya iman tentang kebangkitan. melainkan juga menentukan nasib Gereja (lihat McDowell 2002, 281).
Gereja Perdana mengadopsi kebangkitan sebagai doktrin utama.
Selama sekian tahun, doktrin kebangkitan yesus ini telah selalu dibahas secara mendalam, hingga akhirnya masuk dalam rumusan iman.Akibatnya, orang Kristen Dewasa ini, kita sudah sangat terbiasa dengan pernyataan itu dan seringkali Tanpa bertanya, mereka menerimanya. Akibatnya, dapat Oleh karena itu, kebangkitan Yesus dianggap sebagai sesuatu yang normal dan hilang getarnya.
Selain itu, ketika seseorang bertanya, mereka tidak siap. bertanggung jawab atas imannya. Salah satu pertanyaan yang paling umum Ditanyai apakah Yesus benar-benar bangkit dari maut, dan apa Ada bukti?
Sulit bagi orang untuk percaya bahwa kebangkitan Yesus sudah terjadi pada saat zaman Yesus dan komunitas awal Kristen.
Pewartaan mengenai Seperti banyak hal tersirat dalam Injil, kebangkitan juga mendapat tentangan. Matthias Beberapa bukti disajikan sebagai tanggapan atas argumen ini oleh untuk meyakinkan pendengarnya bahwa para pewarta dan saksi kebangkitan Yesus benar-benar telah bangkit dari kematian.
Bumi yang Kosong
Faktanya bahwa Yesus telah bangkit dari kematian adalah bukti pertama. bahwa peti mati Yesus tidak terisi. Sejatinya, orang-orang farisi sudah memiliki pandangan soal akan adanya kebangkitan manusia, meskipun dalam pandangan mereka Kebangkitan itu tidak akan terjadi segera setelah kematian, tetapi pada akhir zaman.
Seorang individu (Marsunu, 2015). oleh karena itu, berita kubur kosong sebagai saksi yang tidak berbicara untuk membuktikan kemenangan mereka terima, bahkan mungkin menolak. Kuburan tidak ada bagi orang Yahudi. tidak menunjukkan kebangkitan Yesus karena para muridnya mungkin mencuri tubuhnya.
Para penginjil menunjukkan, bertentangan dengan pendapat itu, bahwa Kebangkitan itu sudah ada dalam rencana Tuhan. hingga tiga kali lipat Yesus berbicara tentang sengsara, wafat, dan kebangkitan kepada murid-Nya.
Dia (Matius 8:31-33; 9:30-32; 10:32-34; bagian terakhir). Informasi ini juga dikenal. oleh para imam utama dan orang Farisi (Matius 27:63), jadi untuk mencegahnya mereka meminta agar kuburan Yesus dijaga oleh pemerintah Romawi. dengan sangat ketat (Matius 27:62-66).
Fakta bahwa penjagaan itu ketat jelas menentang hipotesis. bahwa murid-murid Yesus mencuri jenazah-Nya. Murid-murid Yesus tidak akan berani melakukannya. mencuri mayat Yesus karena ketakutan mereka sendiri.
Ditambah lagi mereka tidak percaya bahwa Yesus akan bangkit dari kematian sebagai akibat dari peringatan
Sebelum mereka bertemu dengan Yesus dan mengetahui tentang kebangkitannya, mereka tidak memahaminya.
Yesus Kristus yang bangkit dari kematian (Matius 28:6; Lukus 24:6). Apakah jenazah-Nya dicuri oleh mereka? Selain itu, Matius menyatakan bahwa berita tentang pencurian mayat Yesus hanyalah rekayasa mahkamah agama yang memberi makan para serdadu penjaga kubur (Matius 28:1-15).
Penampakan Yesus adalah bukti kedua bahwa Yesus benar-benar bangkit.dihadapan rasul dan muridnya.
Para rasul memberi kesaksian bahwa mereka melihat Yesus yang bangkit (1 Korintus). 15:5-8; Luka 24:34). Kesaksian mereka dapat diandalkan karena mendapat penampakan ini dari banyak orang, bukan hanya satu orang, karena tidak mungkin bahwa begitu banyak orang yang lemah hati berbohong.
Yesus telah menunjukkan diri kepada Kefa, pun pada kedua belas murid-Nya. Setelah itu, Ia menampakkan diri kepada lebih dari lima orang ratus saudara sekaligus. Selanjutnya, Ia menunjukkan diri pada Yakobus dan pada semua rasul.
Pentingnya penampakan Kristus yang bangkit sampai Kewibawaan para rasul bergantung pada pertemuan mereka dengan Yesus, yang bangkit. Karena itu, mereka disebut sebagai "saksi-saksi kebangkitan" (Kis. 1:22).
Faktanya syarat menjadi rasul untuk menggantikan Yudas adalah senantiasa berkumpul bersama-sama mengikuti Yesus dan menjadi saksi atas hidupnya mulai dari baptisan Yohanes menceritakan tentang bagaimana Yesus naik ke surga dalam Kisah 1:21-22.
Namun demikian, tekanan utama terletak pada saksi kebangkitan Yesus, Paulus, yang sama sekali tidak mengenal Yesus. ketika dia bekerja di dunia ini, dia membela kerasulannya dengan mengatakan bahwa Ia melihat Yesus bangkit dari kematian (Galatia 1:12–24). Yesus menjadi dirinya sendiri yang memberi jaminan pada Paulus bahwa ia layak diberi gelar rasul.
Dalam kerasulannya, Paulus menekankan bahwa tanggung jawabnya sebagai rasul adalah terima secara langsung dari Tuhan yang bangkit, yang menampakkan Diri dalam perjalanannya ke Damsyik (lihat Kejadian 9:1-19a; 22:3-16; 26:9-18; Rum. 1.4-5; 1. Korintus 9:1; Galatia 1:1-17.
Yesus Kristus Wafat
Kesaksian tentang penampakan Yesus yang sulit untuk dibantah tidak menghalangi orang buat mengakui kebangkitan-Nya.
Satu alasan yang sering diberikan adalah bahwa Yesus tidak pernah mati. Kematian adalah hasil dari kebangkitan.
Dalam pasal 1 Korintus 15:11–11,52 disebutkan bahwa "Yesus..." Jika benar bahwa Yesus tidak pernah mati, bagaimana Mungkinkah dia telah bangkit dari kematiannya?
Dengan membantah kematian Yesus orang-orang menentang kebangkitan-Nya. karena dia percaya bahwa Yesus tidak pernah mati.
Pandangannya ini sebagai respon atas pandangan ahli Taurat dan orang Farisi yang meminta suatu tanda.
“Yunus” (Matius 12:39).dikatakan bahwa dia berada di perut ikan selama tiga hari tiga malam.
Demikian pula, Yesus seharusnya tidak mati di rahim bumi, seperti tanda Yunus. Ini menunjukkan bahwa Yesus tidak memenuhi janji-Nya jika dia mati di rahim bumi
Dalam 1 Korintus 15:3–4, Rasul Paulus menjelaskan isi injil yang dia beritakan, yaitu bahwa Kristus telah mati karena dosa kita sesuai dengan kitab suci, Dia telah dikuburkan, dan Dia telah dibangkitkan pada hari ketiga sesuai dengan kitab suci.
Dalam ayat-ayat ini, dia dengan jelas mengatakan bahwa isi injilnya adalah “sesuai dengan kitab suci”, yang juga berarti "sebagaimana kita ketahui dari kitab suci".
Menurut Earl Doherty, teks-teks dari Perjanjian Lama seperti Yesaya 53 (tentang kematian yang menebus dosa), Hosea 6:2 (tentang kebangkitan setelah tiga hari), Mazmur 119:120; Mazmur 22:16; dan Zakharia 12:10 adalah sumber inspirasi bagi Rasul Paulus untuk menyampaikan injilnya.
Dalam 1 Korintus 15:4b, Rasul Paulus mengungkapkan bagian dari injilnya, yaitu bahwa Yesus Kristus telah dibangkitkan pada hari yang ketiga, sesuai dengan kitab suci.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Paulus menerima injil yang dia beritakan dari pengalaman mistik yang dia terima dari Yesus Kristus dan dari pembacaan secara baru atas kitab-kitab para nabi daripada dari tradisi historis, baik lisan maupun tertulis.
Jadi, Paulus tidak menyampaikan injil bahwa Kristus dibangkitkan pada hari ketiga berdasarkan peristiwa sejarah yang dia lihat sendiri. Sebaliknya, dia menyampaikan injil ini berdasarkan suatu visi atau penglihatan mistik dan, melalui pembacaan kristologis baru Hosea, dia mendapatkan informasi ini.
Seperti yang dinyatakan oleh Earl Doherty, itu akan masuk akal jika Rasul Paulus dengan jelas menunjukkan bahwa kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati adalah suatu peristiwa dalam dunia iman saja, bukan suatu peristiwa sejarah dalam dunia material yang objektif.
Mari kita perhatikan ayat-ayat berikut: "Karena jika kita beriman bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita beriman juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama dengan Dia." (1 Tesalonika 4:14) dan "Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan."
Jadi sesungguhnya terdapat kontradiksi dalam bible sendiri soal benar tidaknya kebangkitan yesus itu. Tinggal akal sehat kita selaku manusia yang menyaring informasi itu mana yang bisa dipercaya dan diyakini 100 persen.
Tags:
AGAMA