INI BEDANYA PERTANIAN ORGANIK DAN KONVENSIONAL

Setiap orang harus tahu bahwa pertanian konvensional dan organik itu berbeda, terutama mereka yang bekerja sebagai petani.

perbedaan ertanian organik
Setiap orang harus tahu bahwa pertanian konvensional dan organik itu berbeda, terutama mereka yang bekerja sebagai petani. Karena ciri-ciri fisik tanaman itu sendiri tidak membedakan keduanya secara visual.

Umumnya para petani di negara agraris masih suka memakai  metode pertanian konvensional, akan tetapi petani  lainnya sudah pindah  ke pola pertanian organik. Lantas, apakah hal ini ada bedanya  antara pertanian pola konvensional dan organik? simak penjelasan berikut.
Alat dan Teknik Budidaya

Salah satu perbedaan utama antara pertanian organik dan konvensional adalah alat dan teknik budidaya yang digunakan. Pertanian konvensional menggunakan lebih banyak alat dan teknik tradisional dalam pembudidayaan tanaman, sedangkan budidaya organik menggunakan alat dan teknik modern dengan tujuan menghasilkan tanaman berkualitas tinggi.

Proses Memilih Pupuk dan Pestisida  
 
Perbedaan pertanian organik dan konvensional juga dapat dilihat dari pemilihan pupuk dan pestisida. Pertanian konvensional umumnya akan menggunakan pupuk atau pestisida dari kimia karena dirasa lebih praktis dan mudah didapatkan dibanding pestisida alami yang perlu melewati proses pembuatan lebh dulu.
 
 
Berbeda dengan pertanian organik yang lebih mengedepankan konsep ramah lingkungan akan menggunakan pupuk dan pestisida yang alami dan tentu saja tidak merusak lingkungan. Pupuk yang digunakan biasanya adalah pupuk kandang atau pupuk kompos yang diracik agar kaya nutrisi.
 
Untuk penanggulangan hama  memakai pestisida yang  berasal dari fermentasi tanaman kacang babi.  
 
Pengembangan  
 
Pertanian konvensional bertujuan untuk menghasilkan produk budidaya yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, yang membuat pengembangan pertanian konvensional lebih mudah. 
 
Pertanian organik, di sisi lain, lebih sulit dilakukan dibandingkan pertanian konvensional karena fokus budidayanya pada hasil dan perlindungan lingkungan dan kesehatan konsumen dengan menghindari penggunaan pupuk kimia dan pestisida. 
 
Biaya untuk Produksi 
 
Terdapat perbedaan biaya produksi dari pertanian organik dan konvensional. Pertanian pola konvensional cenderung menggunakan  pupuk serta pestisida kimia sehingga konsekuensinya  akan menghabiskan ongkos cukup besar.
 
Akan tetapi  pertanian pola organik akan   biaya yang dihabiskan lebih rendah karena hanya menggunakan bahan-bahan organik dan alami untuk dibuat menjadi pupuk atau pestisida. 
 
Ketahanan Hasil Produksi 
 
Pertanian secara konvensional dan organik memiliki ketahanan berbeda terhadap hasil produksinya. Pertanian organik akan menekankan kontinuitas budidaya sehingga pertanian dapat dilangsungkan dalam waktu yang lama dan akan berguna untuk hasil produksi jangka panjang. 
 
Hal inilah yang tidak ditemukan pada pertanian konvensional, karena umumnya akan mementingkan hasil panen dalam waktu dekat guna segera memenuhi kebutuhan pasar.  
 
Produktivitas tanaman  
 
Terakhir, perbedaan pertanian konvensional dan organik dapat diketahui dari berat hasil panen. Umumnya pada pola pertanian secara organik, hasil panen  lebih tinggi karena berat massanya meningkat,   bila di bandingkan dengan hasil panen pola pertanian konvensional cenderung lebih rendah .
 
Ini secara tidak langsung berpengaruh pada perolehan pendapatan, jika hasil panen itu di jual menurut beratnya.  
 
Itulah bedanya  pertanian pola konvensional dan pola organik yang sering kita temukan  dilapangan.
 
Link copied to clipboard.