ARTIFICIAL INTELLIGENCE (AI) : JEJAKNYA DALAM KEHIDUPAN MANUSIA
Masyarakat di seluruh dunia telah melihat banyak contoh Artificial Intelligence (AI) yang memberikan kenyamanan dan keamanan dalam berbagai aspek

Tidak sulit untuk menemukan contoh kecerdasan buatan atau AI dalam rutinitas sehari-hari karena teknologi AI telah meresap ke dalam banyak aktivitas manusia, yang telah berdampak positif pada cara kita menjalani kehidupan sehari-hari.
Dalam sebuah acara Tesla AI Day di California bulan Oktober 2022, Elon Musk, selaku CEO Tesla, mengenalkan Optimus, sebuah robot humanoid. Tidak dapat disangkal bahwa kemampuan robot ini bergantung pada teknologi kecerdasan buatan.
Menurut gagasan Elon Musk, robot kecerdasan buatan (AI) akan digunakan untuk membuat keputusan dan berinteraksi dengan lingkungannya, baik dalam dunia nyata maupun virtual.
Robot manusia ini dapat melakukan banyak hal yang biasanya dilakukan oleh manusia, seperti menjaga tanaman, mengangkat beban berat, dan mengangkat logam.
Ini menunjukkan bahwa seiring dengan pesatnya perkembangan kecerdasan buatan, manusia harus bersatu dengan kecerdasan buatan, entah cepat atau lambat.
Pertanyaannya adalah, apa sebenarnya yang dimaksud dengan AI atau kecerdasan buatan? Mari kita lihat pengertian, sejarahnya, dan contohnya dalam kehidupan sehari-hari kita.
Pengertian dan Perkembangan AI
Pada tahun 1956, Jhon McCarthy, seorang ilmuwan komputer yang dikenal sebagai salah satu pendiri utama kecerdasan buatan, mengatakan bahwa kecerdasan buatan adalah ide teknologi yang bertujuan untuk meniru cara berpikir manusia.
Konsep "peniruan" ini memungkinkan AI untuk memberikan kemampuan kepada mesin untuk melakukan tugas yang sama seperti yang dilakukan oleh manusia.
Masih di tahun yang sama, Alan Turing mengomentari komentar tentang kecerdasan buatan itu. Dia mengatakan bahwa kecerdasan buatan adalah bidang yang berusaha memodelkan cara berpikir manusia dan membuat mesin yang dapat meniru perilaku manusia.
Menurut Rich dan Knight (1991), kecerdasan buatan adalah bidang studi yang menyelidiki bagaimana komputer dapat melakukan tugas dengan lebih baik daripada manusia.
Dengan mempertimbangkan berbagai pendapat di atas, jelaslah bahwa kecerdasan buatan sangat terkait dengan analisis proses berpikir manusia sebelum mengubahnya menjadi mesin.
Era 1950-an adalah periode penting dalam pengembangan AI. Pada tahun 1951, program AI pertama, yang terdiri dari permainan catur dan permainan naskah, berhasil dikembangkan untuk dijalankan pada mesin Ferranti Mark I di University of Manchester.
John McCarthy pertama kali menggunakan istilah "artificial intelligence" pada konferensi para peneliti AI tahun 1956. Ia juga membuat Lisp, bahasa pemrograman. Pada waktu yang sama, Alan Turing membangun gagasan "Uji Turing", yang bertujuan untuk mengevaluasi perilaku kecerdasan buatan.
Kemajuan besar dalam bidang kecerdasan buatan terjadi selama tahun 1990-an, dan banyak aplikasi telah ditunjukkan. Pada tahun 1997, komputer catur Deep Blue mengalahkan Garry Kasparov dalam enam pertandingan.
Banyak aplikasi berlandaskan kecerdasan buatan bermunculan hingga tahun 2023 karena kemajuan AI. ChatGPT salah satunya, yang diluncurkan tahun 2022 oleh perusahaan OpenAI berkantor pusat di Amerika Serikat, telah menarik perhatian disebabkan kemampuannya untuk berfungsi sebagai asisten.
Sekarang, hampir seluruh industri telah menggunakan AI sebagai bagian dari teknologinya, termasuk pendidikan, kesehatan, perbankan, dan banyak lagi.
Penggunaan AI dalam Kehidupan Sehari-hari
Ada dua jenis kecerdasan buatan meliputi Strong AI dan Weak AI. Strong AI, juga biasa disebut Artificial General Intelligence, mempunyai kemampuan buat menjiplak berbagai aspek kognitif manusia.
Ada dua jenis kecerdasan buatan meliputi Strong AI dan Weak AI. Strong AI, juga biasa disebut Artificial General Intelligence, mempunyai kemampuan buat menjiplak berbagai aspek kognitif manusia.
Meskipun demikian, Weak AI dirancang untuk menyelesaikan tugas tertentu. Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat menemukan banyak contoh AI, seperti:
1. Asisten Komputer
Dalam rutinitas sehari-hari, asisten virtual adalah contoh AI. Mereka yang menggunakan teknologi ini dapat menemukan informasi, mengatur jadwal, dan bahkan membaca email.
Untuk ilustrasi, ChatGPT, yang berfungsi sebagai asisten virtual, memungkinkan pengguna mengumpulkan informasi dan menghasilkan konten teks dengan perintah tertulis, dengan teknologi kecerdasan buatan yang memberikan respons dan informasi sesuai permintaan.
ChatGPT jelas sangat membantu dan mempermudah pekerjaan sehari-hari dengan tugas seperti asisten tersebut.
Kemudian ada lagi contoh Artificial Intelligence dalam konsep asisten virtual yang ada pada Siri (Apple), Cortona, Alexa, dan Google Assistant. Asisten virtual ini dapat digunakan oleh pengguna untuk melakukan berbagai tugas, seperti membuka aplikasi, memutar musik, mencatat jadwal janji, dan lainnya.
2. Mesin Pencarian
Teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam mesin pencari memudahkan akses ke informasi dengan memilih dan menampilkan informasi sesuai dengan permintaan pengguna. Semakin spesifik permintaan pengguna, lebih relevan informasi yang ditampilkan.
Selain itu, untuk membuat pengalaman pencarian yang lebih efektif, mesin pencari bahkan dapat menawarkan rekomendasi pencarian yang didasarkan pada riwayat pencarian sebelumnya.
Seolah-olah AI memiliki kemampuan untuk memahami perasaan pengguna. Ini sebenarnya merupakan hasil data yang dikumpulkan dan dipelajari oleh mesin pencari melalui teknologi AI.
3. Perbankan Digital, atau Perbankan Mobil
Artificial Intelligence juga sangat penting dalam industri perbankan. Transaksi keuangan di perbankan digital sekarang lebih mudah dan aman berkat teknologi AI.
4. Aplikasi Musik Streaming
Dengan menggunakan AI, platform streaming musik seperti Spotify, Apple Music, YouTube Music, dan JOOX memberikan rekomendasi musik berdasarkan preferensi pendengar.
Teknologi AI mengamati genre musik yang diminati pendengar dalam mendengarkan lagu tertentu. Lewat informasi itu maka rekomendasi musik yang cocok akan diberikan.
5. Pengenalan Wajah (Face ID)
Saat mengupload foto di media sosial facebook, seseorang biasanya akan menandai orang-orang yang ada dalam foto itu. Akan tetapi, kini kita tidak usah repot-repot buat memberi tanda pada seseorang secara manual disebabkan secara otomatis teknologi AI sudah bisa melakukannya.
AI akan mendeteksi siapa orang yang ada pada sebuah foto kemudian secara otomatis ditampilkan akun Facebooknya. Teknologi ini bernama DeepFace.
Berdasarkan data dan pengalaman sebelumnya ketika pengguna Facebook memandai orang yang sama, AI akan melakukannya dengan cukup baik.
Selain pada media sosial Facebook, saat ini juga banyak handphone yang sudah dilengkapi dengan fitur pendeteksi wajah buat keamanannya. Ponsel yang terkunci tidak akan terbuka jika wajah yang dipindai tidak dikenal oleh AI.
Penerapan Artificial Intelligence dalam kehidupan sehari-hari telah membawa banyak manfaat dan kemudahan, memperkaya pengalaman kita dalam berbagai aspek aktivitas harian.
Keuntungan Artificial Intelligence dalam Kehidupan
Dalam sebuah kegiatan world economic forum disepakati bahwa teknologi Artificial Intelligence merupakan sebuah bidang pekerjaan paling menjanjikan. Ini berarti bahwa AI begitu dekat dalam kehidupan manusia era ke depan.
Dalam sebuah kegiatan world economic forum disepakati bahwa teknologi Artificial Intelligence merupakan sebuah bidang pekerjaan paling menjanjikan. Ini berarti bahwa AI begitu dekat dalam kehidupan manusia era ke depan.
Sri Kusumadewi dalam penelitiannya di tahun 2003 mengulas setumpuk keuntungan Artificial Intelligence di lihat dari sisi komersial meliputi:
1. Artificial Intelligence Bersifat Permanen
AI mempunyai karakteristik yang bersifat tetap atau tidak berubah, dengan catatan tidak ada perubahan juga dalam program dan sistem komputernya.
2. Artificial Intelligence Lebih Mudah Diduplikasi dan Disebarkan
Teknologi AI memberikan peluang penyebaran dan replikasi yang lebih mudah. Artificial Intelligence bahkan dapat ditingkatkan lewat gabungan kode-kode yang ada.
Hal ini sangat berbeda pada kecerdasan alami dimana transfer informasi dan pengetahuan dari orang ke orang akan membutuhkan waktu relatif lama.
3. Artificial Intelligence Bersifat Konsisten
Disebabkan sifatnya yang statis dan permanen maka proses operasionalnya akan selalu konsisten. Musababnya karena AI adalah bagian integral teknologi komputer.
4. Artificial Intelligence Lebih Murah dari Kecerdasan Alami
AI menawarkan alternatif yang lebih murah dan lebih cepat, tetapi melibatkan manusia dalam menyelesaikan tugas dapat menjadi lebih mahal dan memakan waktu.
Tugas dapat diselesaikan secara efisien hanya dengan memberikan instruksi kepada komputer melalui sistem kecerdasan buatan.
5. Kemampuan untuk Mendokumentasikan AI
Karena komputer mampu mengarsipkan setiap aktivitas sistem dengan rinci, hasil kerja AI dapat dengan mudah didokumentasikan dan dilacak.
6. Kecerdasan Buatan Melakukan Tugas Lebih Cepat
AI mengoptimalkan waktu dan efisiensi dengan menyelesaikan tugas sesuai permintaan pengguna dalam waktu singkat dengan satu perintah.
7. AI Bekerja Lebih Baik
Dengan data dan informasi yang tersedia, AI dapat menyelesaikan tugas dengan lebih baik daripada manusia yang mungkin membuat kesalahan.
Potensi keuntungan AI dapat mengubah banyak aspek kehidupan. Di atas, contoh AI menunjukkan bahwa mesin sekarang dapat melakukan banyak hal yang sebelumnya tidak mungkin.
Namun, perlu diingat bahwa dampak AI tidak hanya baik; kemudahan yang ditawarkannya juga dapat menyebabkan manusia menjadi kurang produktif dan terlalu bergantung pada teknologi.
Selain itu, ada kemungkinan bahwa AI akan menggantikan peran manusia di beberapa posisi. Akibatnya, masalah hilangnya pekerjaan di berbagai industri harus diatasi dengan memperoleh keterampilan yang lebih baik dan beradaptasi dengan perubahan.
Meskipun ada kekhawatiran bahwa AI akan mengambil alih pekerjaan manusia, AI juga membuka peluang baru di banyak bidang.
Menurut penelitian McKinsey Global Intelligence (MGI) pada tahun 2017, kehadiran AI dalam kehidupan manusia akan menciptakan sekitar 133 juta pekerjaan baru pada tahun 2030.
Di tahun yang sama, diperkirakan bahwa ada sekitar 375 juta pekerjaan di dunia di gantikan oleh AI.
Manusia harus terus meningkatkan berbagai kemampuan mereka untuk menghindari ketergesaan teknologi AI.
Perkembangan AI dapat berdampak positif pada kehidupan manusia jika dilakukan dengan bijak. Alih-alih takut, terima AI dengan terbuka dan bersemangat untuk berkembang dan beradaptasi.
Tags:
TEKNOLOGI